PT. Midea Planet Indonesia

  1. SEJARAH PT.MIDEA

Didirikan tahun 1968, Midea tersohor sebagai konglomerat besar yang mengkhususkan diri dalam produksi alat-alat rumah tangga dan juga merambah lapangan yang berhubungan dengan real estate dan logistik. Kini Midea merupakan salah satu basis produksi dan eksportir peralatan rumah tangga elektronik terbesar di Cina.
Midea pada awalnya memasuki industri elektronik peralatan rumah tangga dalam tahun 1980 dan mulai menggunakan nama/ merek Midea pada tahun 1981. Kini, Midea Group dengan mempekerjakan sekitar 180.000 orang baik di Cina dan seluruh dunia dan memiliki lebih dari sepuluh merek terkenal dalam berbagai industri seperti Midea, Welling dan lainnya. Midea mencapai pendapatan Usd17.0 Miliar pada 2010, sedangkan 5, 08 Miliar dari mereka adalah bisnis mengekspor dan luar negeri.
Terpisah dari markas pusatnya di Shunde, Midea Group telah mendirikan basis-basis produksi yang tersebar di Guangzhou, Zhongshan, Wuhu, Wuhan, Huai&Rsquo; An, Kunming, Changsha, Hefei, Chongqing dan Suzhou, dan lain-lain. Basis di Pingyang, Vietnam telah mulai berproduksi. Dengan memiliki jaringan pemasaran ekstensif yang tersebar di seluruh penjuru Cina, Midea Group telah mendirikan dua puluh satu kantor cabang di seluruh dunia seperti di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, Hong Kong, Korea, Kanada, Rusia, Perancis, Malaysia Dan Vietnam.
Saat Ini, Midea menguasai rantai produksi terbesar dan terlengkap untuk kelompok Ac, Lemari Es, Microwave Oven, peralatan rumah tangga kecil dan perlengkapan dapur di cina.
Produk-produk intinya mencakup Ac rumah tinggal, Ac komersial, Ac central berskala besar, mesin cuci, pemasak nasi listrik, lemari es, dispenser air minum, microwave oven, mesin pencuci piring, induction cooker, kipas angin listrik, pemanas listrik, pemanas air, kelengkapan dapur, range hood, lemari pensteril, mesin pencacah elektrik, oven listrik, mesin penghisap debu, peralatan rumah tangga kecil dan produk perlengkapan rumah lainnya, serta produk-produk pendukung lainnya seperti kompresor, motor elektrik, magnetron dan transformer.

2. PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PT.MIDEA DI INDONESIA
Midea telah berkembang dengan sehat, stabil dan cepat. Angka pertumbuhan rata-rata sebesar 60% dan 50% pun berhasil dicapai berturut-turut di tahun 80an dan 90an. Sejak mulainya milenium baru, midea terus mempertahankan angka pertumbuhan sebesar 35% tiap tahunnya.
Di tahun 2007, pemasukan penjualan Midea naik hingga 30% dan mencetak rekor sejumlah 75 Milyar Yuan, sementara penjualan ekspor mencapai 3, 12 milyar Usd atau meningkat 40% dibandingkan tahun 2006. Dalam penaksiran merek paling bergengsi di Cina tahun 2007, nilai merek Midea menduduki posisi ke 7 dengan hentakan sebesar 37, 829 Milyar Yuan.
Di bulan Juni 2007, Midea menduduki posisi ketiga dalam daftar 100 perusahaan top dari komite persatuan perusahaan Guangdong ( Guangdong Enterprise Union Committee) dan Asosiasi Perusahaan Guangdong ( Guangdong Enterprise Association) pada bulan Oktober 2007, Midea didudukkan pada posisi ke 52 oleh Biro Statistik Nasional ( National Bureau Of Statistics) di antara 500 grup perusahaan berskala besar top di Cina.
President Director PT Midea Planet Indonesia Jino Sugianto mengungkapkan, tahun ini penjualan produsen barang elektronik asal Tiongkok tersebut mengalami pertumbuhan sekira 25% dari tahun lalu. “Saat ini banyak produk elektronik khususnya AC, kipas angin dan rice cooker telah menjadi kebutuhan utama di kota-kota besar di Indonesia,” katanya, di Medan, Minggu(13/12).
Diungkapkannya, angka penjualan yang tumbuh itu tak terlepas dari komitmen perusahaan untuk memberikan pelayanan dan produk yang berkualitas untuk konsumen. Hal tersebut juga menunjukan bahwa Midea merupakan perusahaan besar yang brandnya dikenal luas dan juga memiliki jaringan distribusi yang luas serta menjadi pemimpin pasar untuk kategori produk white goods home appliances.
Ia mengungkapkan, Midea kini hadir dengan line up product yang semakin lengkap, jaringan yang luas dan memiliki keunggulan di masing-masing produknya “Midea dapat tetap mempertahankan dalam memimpin pasar untuk jangka waktu panjang karena didukung oleh kondisi pasar yang stabil, efisiensi proses produksi yang tinggi serta profil finansial yang baik,” ungkapnya.
Ia menerangkan, Midea dapat melampaui target di atas 20% di kategori produk White Goods Home Appliances Tiongkok termasuk AC, kulkas dan mesin cuci serta sekitar 35% sampai 40% untuk kategori Small Home Appliances.
“Midea telah melakukan langkah-langkah proaktif dalam berinvestasi meningkatkan teknologi produknya, seperti menghadirkan produk-produk yang hemat energy dan produk-produk rumah tangga yang berteknologi cerdas di mana kedua kategori ini menjadi kontributor andalan,” terangnya.
Ia menjelaskan, dari banyaknya produk yang dihadirkan Midea tak menghadirkan produk gadget dan televisi. Alasannya, karena Midea lebih mengutamakan produk-produk aplikasi rumah tangga.
“Sejak awal memang perusahaan tidak berniat bermain di sektor gadget dan televisi. Selain itu dua jenis barang elektronik tersebut sangat rentan dengan perkembangan pasar maupun model,” tandasnya. (daniel pekuwali)

  1. JUMLAH ASET YANG DI MILIKI PT.MIDEA
Midea yang didirikan oleh He Xiangjian pada 1968 memulai kiprahnya sebagai industri pembuat tutup botol plastik. Modal utamanya, kala itu, sebesar 5.000 yuan.
Secara keseluruhan, Midea internasional memunyai total aset pada 2008 sebesar Rp 59,4 triliun. Pada 1993, Midea baru memiliki total aset Rp 30,4 triliun.
Sementara, total penjualan Midea seluruh dunia hingga 2009 mencapai Rp. 140 triliun. Patokan target 20 persen naik ditetapkan sampai dengan akhir 2010. Maka, pada kurun waktu itu, harus terwujud penjualan menyeluruh hingga Rp 170 triliun.

  1. CARA PELAKSANAAN PRODUK PT.MIDEA

Jino Sugianto merupakan presiden direktur di PT. MIDEA INDONESIA mengawali karier di industri elektronik sejak tahun 1989 dengan bergabung di PT Yasonta, distributor produk elektronik Sharp di Indonesia. Kariernya terus menanjak. Sekitar tahun 2002, beliau diangkat sebagai Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Sharp Electronics Indonesia.
Saat itu usianya masih tergolong muda, sekitar 38 tahun. Usia muda dengan jabatan penting di perusahaan asing, menjadi impian bagi banyak orang lokal saat itu. Namun, beliau tak ingin berada di zona nyaman terlalu lama. Setelah membuat Sharp eksis, beliau akhirnya meninggalkan perusahaan tersebut sekitar tahun 2006.
Banyak orang yang menyayangkan saat beliau keluar. Beliau pun butuh waktu satu tahun untuk memikirkan pilihan ini.
Namun, beliau ingin memiliki fleksibilitas. Semakin berkembang, perusahaan juga semakin sistematis. Hal ini tak sesuai dengan jiwa beliau.
Selepas dari Sharp, beliau sempat mengembangkan usaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Petronas asal Malaysia. Namun, tak berlangsung lama.
Akhir tahun 2009, beliau mendapat tawaran untuk bergabung dengan Midea, pabrikan elektronik asal China yang ingin masuk ke pasar Indonesia.
Beliau  menyarankan, untuk merebut hati konsumen Indonesia, Midea harus berkomitmen investasi di Tanah Air. Sebab, beliau melihat banyak importir hanya sekadar menjual barang dari Cina namun tidak menyediakan layanan after sales yang memuaskan.
Hal ini menyebabkan konsumen alergi mendengar produk China. Dengan berbekal pengalaman 17 tahun di dunia elektronik, beliau mencoba mengubah pandangan negatif masyarakat dengan membuat terobosan terhadap perkembangan produk elektronik rumah tangga (home appliances) merek Midea.
Awalnya, saat beliau memperkenalkan produk, tak ada agen yang tahu merek ini. Namun, mereka sudah mengenal beliau lama sejak di Sharp. Maka, mereka mau membantu menjual. Membangun relasi dengan agen atau diler sangat penting.
Meski sudah ada iklan sebagai alat promosi, tidak semua pembeli percaya dengan iklan. Justru mereka lebih percaya omongan dari agen penjual. Sehingga, beliau sering mengadakan acara kumpul bareng dengan para agen, baik saat peluncuran produk baru atau saat momen tertentu.
Terobosan lain yang beliau lakukan adalah dengan memperkuat layanan purna jual. Saat ini, Midea memiliki lima service center di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan Semarang. Lalu di bawah service center, juga ada Direct Service Station (DSS).
Jika service center melayani pelanggan Midea secara carry in service atau pelanggan datang ke service center, DSS melayani pelanggan Midea secara in home service atau para teknisi yang akan mengunjungi pelanggan.
Midea juga memberikan garansi atau jaminan terhadap barang-barangnya. Kini, Midea perlahan mampu menyerap pangsa pasar elektronik di Indonesia. Memang perlu perjuangan keras. Apalagi, saat ini produk elektronik Korea telah merajai penjualan di Indonesia.
Namun, bukan suatu hal yang mustahil jika penjualan produk China suatu saat nanti bisa mengalahkan produk elektronik dari Jepang atau Korea. Berkaca saat Korea berhasil merebut pasar elektronik dari Jepang. Maka bisa saja 10 sampai 15 tahun ke depan, Midea bisa mengungguli pasar di Indonesia.
Beliau  juga terus mencari cara agar Midea semakin dikenal pasar, yakni dengan menjual secara business to business (B2B).

Komentar

  1. Sy minta imfo tentang gransi lemari pendingin
    Karena saat sy beli g d kasih atau tdk ada sekarang brang sdh rusak ada g tanggung jawabnya media

    BalasHapus
  2. Sy minta imfo tentang gransi lemari pendingin
    Karena saat sy beli g d kasih atau tdk ada sekarang brang sdh rusak ada g tanggung jawabnya media

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perusahaan PETRONAS